SABAR
الصبر
الصَّبْرُ :هوَ حَبْسُ النَّفْس عن المكاره،
وقهرها على : التزامِ مُقْتَضَى الشَّرْع ؛ وفي الأثر: «إنكم لا تدركون ما
تُحِبُّونَ إلا بصَبرِكُم على ما تكرهون (۲)، وقد ذَكَرَ اللهُ تعالى الصّبرَ في القرآنِ في أكثرَ
مِن سبعِينَ مَوضِعاً . وفي الحديث: «الصبر نصفُ الإيمان، وما أُعطِي أحدٌ عطاءً
خيراً لَهُ وأوسعَ من الصَّبر ) (۳) ، وعن
عليّ كرّمَ اللهُ:وجهه: «الصّبرُ مِن الإيمان بمنزلة الرأس من الجَسَد، ولا إيمانَ
لَمَنْ لا صَبْرَ لَه (۱) والصبر على ثلاثة أقسام : ۱ - صَبرٌ
على طاعةِ اللهِ ؛ تُؤدِّيها كما أمرَكَ اللهُ معَ الإخلاص والحضور. ۲ - وصَبْرٌ عن معصية الله ؛ بأن تجتنبها كما نهاكَ اللهُ
حياءً منه وخوفاً من عقابه . ٣ - وصبر على المُصيبة بتَرْكِ الجَزَع والشكوى إلى الخَلْقِ
حتى يردّها بحُسْن عزائمها ( ) (۲) ورُوِيَ عن ابنِ عبّاسِ أنّ الصّبرَ في القرآن على ثلاث
درجات : - صبر على أداء الفرائض، لَهُ ثلاثمئةِ دَرَجة . ۲ - وصبر
عن المحارِمِ، له ستُّمئةِ دَرَجَة . ٣ ـ وصبر على المصائب عند الصدمة الأولى، له
تسعمئة دَرَجة (١) ، قال تعالى : ( وَبَشِّرِ الصَّرِينَ * الَّذِينَ إِذا
أَصَبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ *
أَوْلَتَيكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَتبكَ هُمُ
الْمُهْتَدُونَ ﴾ [البقرة : ١٥٥ -
Sabar
Menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai, serta
memaksakan diri untuk berpegang pada perintah syariat. Dalam riwayat
disebutkan: “Sesungguhnya kalian tidak akan mendapatkan apa yang kalian sukai
kecuali dengan kesabaran kalian terhadap hal-hal yang kalian benci.” Allah SWT
menyebutkan sabar dalam Al-Quran lebih dari 70 tempat. Dalam sebuah hadits,
Rasulullah SAW bersabda, “Sabar adalah setengah dari iman, dan tidak ada
seseorang yang diberi anugerah lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.”
(HR. Bukhari dan Muslim). Ali bin Abi Thalib berkata, “Kesabaran dalam iman
seperti kepala bagi tubuh, dan tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki
kesabaran.”
Tiga jenis kesabaran:
1.
Sabar dalam
ketaatan kepada Allah: Yaitu melaksanakan perintah Allah dengan penuh
ketulusan dan kehadiran hati.
2.
Sabar dari
kemaksiatan kepada Allah: Yaitu meninggalkan larangan Allah
dengan perasaan malu kepada-Nya dan takut terhadap siksa-Nya.
3.
Sabar dalam
menghadapi musibah: Yaitu tidak mengeluh atau putus asa di hadapan
manusia, serta tetap tabah hingga Allah mengangkat musibah tersebut dengan
keteguhan hati.
Tiga tingkatan sabar menurut Ibnu Abbas dalam
Al-Quran:
1.
Sabar dalam
menjalankan kewajiban: Pahalanya tiga ratus derajat.
2.
Sabar dalam
menjauhi hal-hal yang haram: Pahalanya enam ratus derajat.
3.
Sabar dalam
menghadapi musibah pada saat pertama kali terkena: Pahalanya sembilan ratus derajat.
Allah SWT berfirman:
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata,
‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan
kepada-Nya kami kembali).’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna
dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)
Penjelasan
Berdasarkan Al-Quran dan Hadits
1.
Makna Sabar
dalam Islam:
o
Sabar adalah
kemampuan untuk menahan diri dari segala hal yang tidak disukai dan tetap taat
pada aturan Allah. Sabar adalah kualitas yang dipuji dalam Al-Quran dan hadits,
karena orang yang bersabar mampu menenangkan hati, menjaga keteguhan iman, dan
berpegang pada ketakwaan dalam berbagai kondisi.
2.
Pentingnya
Sabar dalam Al-Quran:
o
Allah berfirman
dalam QS. Al-Baqarah: 155-157 bahwa orang yang sabar akan diberi keberkahan,
rahmat, dan petunjuk dari Allah. Sabar juga disebut sebagai sebab utama bagi
seorang Muslim untuk memperoleh keridhaan Allah, karena ia bersikap ikhlas dan
tidak mudah mengeluh.
3.
Sabar sebagai
Setengah dari Iman:
o
Dalam sebuah
hadits, Rasulullah SAW menyebut sabar sebagai setengah dari iman. Hal ini
menunjukkan bahwa sabar bukan hanya bagian dari iman, tetapi merupakan penopang
utama keimanan seseorang.
4.
Tiga Jenis
Sabar:
o
Sabar dalam
Ketaatan: Mengerjakan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lain
meskipun terkadang ada rasa malas atau lelah, tetapi ia tetap melakukannya
dengan tulus.
o
Sabar dalam
Menjauhi Maksiat: Menghindari dosa meskipun godaannya besar, karena
rasa takut kepada Allah. Contohnya, menolak melakukan korupsi atau dosa lainnya
meskipun ada kesempatan.
o
Sabar dalam
Menghadapi Musibah: Tidak meratapi nasib, melainkan berprasangka baik
kepada Allah ketika musibah datang.
5.
Keutamaan Sabar
dalam Menghadapi Musibah:
o
Sabar saat
terkena musibah pertama kali adalah bentuk ketabahan tertinggi. Allah
menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang sabar dalam menghadapi ujian
hidup, menunjukkan bahwa ujian adalah salah satu cara Allah mengangkat derajat
hamba-Nya yang beriman.
Contoh Sabar
dalam Kehidupan Sehari-hari
1.
Sabar dalam
Melaksanakan Shalat di Waktu Sibuk:
o
Meski terkadang
seseorang merasa terburu-buru atau sibuk, ia tetap meluangkan waktu untuk shalat
tepat waktu dan berusaha khusyuk. Ini adalah bentuk sabar dalam ketaatan.
2.
Menahan Diri
dari Perbuatan yang Mengundang Kemaksiatan:
o
Misalnya,
seorang pekerja yang memiliki kesempatan untuk menerima suap, tetapi ia memilih
untuk menolaknya. Ini menunjukkan kesabaran dalam menjauhi hal-hal yang
dilarang oleh Allah.
3.
Sabar dalam
Menghadapi Kematian Orang Tercinta:
o
Ketika
kehilangan orang yang dicintai, seorang Muslim diharapkan tetap berkata “Inna
lillahi wa inna ilaihi raji'un” dan menerima takdir dengan lapang dada.
Meskipun sedih, ia tetap yakin bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah.
4.
Sabar dalam
Mendapatkan Rezeki:
o
Seseorang yang
berusaha keras dalam pekerjaannya tetapi belum mendapatkan hasil sesuai
harapan, tetap berusaha tanpa putus asa. Ini menunjukkan kesabaran dalam
menunggu hasil dari usaha yang telah dilakukan.
Kesimpulan
Sabar adalah salah satu sifat utama yang harus
dimiliki seorang Muslim. Dengan kesabaran, seseorang dapat menghadapi berbagai
ujian hidup dengan tenang dan tetap berpegang pada keimanan. Baik dalam
ketaatan, menjauhi maksiat, maupun menghadapi musibah, sabar adalah kekuatan
yang dapat menjaga hati dari keputusasaan dan memupuk rasa syukur.
Komentar
Posting Komentar